Pj Gubernur Teguh Bahas Reaktivasi Kawasan Kota Tua
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi menggelar pertemuan dan kunjungan ke kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Teguh mengungkapkan, pertemuan dan kunjungan tersebut dalam rangka reaktivasi kawasan Kota Tua.
"Kami berkeinginan Kota Tua tertata lebih baik lagi,"
Pertemuan dilakukan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPAPP), Veronica Tan; Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf), Irene Umar serta Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto.
Pantauan beritajakarta.id, rombongan mengadakan pertemuan di kafe House of Tugu di Jalan Kali Besar Barat. Selanjutnya, rombongan menggunakan golf car berkeliling menyusuri kawasan Kota Tua mulai dari Lokbin Kota Intan, Jembatan Kota Intan, Jalan Kali Besar Timur dan Museum Fatahillah.
Wujudkan Jakarta Lestari, Pemprov DKI Gencarkan Penataan Kota"Kota Tua adalah titik awal identitas Jakarta. Dari sinilah, Batavia dan seluruh elemen yang ada di sini kemudian membentuk Jakarta sampai saat ini menuju ke kota global. Kami berkeinginan Kota Tua tertata lebih baik lagi sebagai pusat budaya dan sejarah Indonesia," ujar Teguh Setyabudi, di kawasan Kota Tua, Kamis (23/1).
Menurut Teguh, perjalanan kali ini menjadi momentum berharga untuk mengenali potensi kawasan, menggali peluang strategis, dan membangun kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah melalui pemanfaatan aset bersejarah. Dengan demikian, dapat mendukung kehidupan masyarakat sekitar dan masa depan Kota Tua yang semakin kreatif dan berdaya saing.
"Sebagai pusat budaya dan sejarah Indonesia, kita berharap nantinya ke depan, Jakarta itu minimal sama atau syukur-syukur melebihi kota-kota, seperti Yogyakarta dan Bali. Karena, di sini juga begitu kaya akan budaya dan sejarah, apalagi Jakarta adalah miniatur Indonesia," jelasnya.
Teguh juga berharap, penataan kawasan wisata Kota Tua dapat menjadi perhatian bersama, karena Pemprov DKI tidak bisa melakukannya sendirian mengingat banyak aset lahan dan bangunan di Kota Tua tak hanya milik Pemprov DKI Jakarta melainkan dimiliki juga oleh Kementerian, BUMN dan pihak swasta.
"Kami akan menyampaikan laporan ke tingkat atas, suatu dewan atau lembaga yang khusus menata kawasan ini. Apakah nanti di bawah Kementerian, Wapres atau Presiden. Sebab, di Kota Tua akan ada jalur ekonomi kreatif yang sangat luar biasa untuk kota Jakarta," ungkap Teguh.
Ditambahkan Teguh, pihaknya juga secara bertahap menata prasarana dan sarana pendukung untuk merealisasikan kawasan rendah emisi di Kota Tua sesuai amanat peraturan gubernur.
“Diperlukan sinergi dan komitmen bersama untuk penataan di kawasan Kota Tua,” tandasnya.